Aisyah, merupakan nama yang diberikan ibu padaku, agar diriku seperti aisyah, seorang istri berjiwa mulia, penyantun, dan sabar dalam kehidupan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang serba kekurangan, hingga pernah dalam jangka waktu yang lama di dapurnya tidak terlihat adanya api untuk pemanggangan roti atau keperluan masak lainnya. Selama itu mereka hanya makan kurma dan minum air putih. Sepeninggal suami beliau Rosululloh shallahu `alaihi wassalam kesederhanaan beliau tidak berubah. wanita yang selalu menjaga kemuliaan dirinya, sehingga dunia tidaklah dihiraukannya. Beliau adalah salah seorang murid langsung Nabi kita Muhammad dimana beliau sepeninggal nabi menguasai berbagai ilmu agama dan memiliki kemampuan berda`wah sebagai guru para sahabat dan sebagai rujukan untuk memahami hadits, sunnah, dan alqur`an.
Saya adalah anak sulung dari 2 orang bersaudara. Ayah saya seorang pensiunan pegawai negri dan ibu saya adalah seorang guru SD. Disini saya akan menceritakan niat mulia ayah saya yang ingin menunaikan haji. Mulanya, hal ini bermula ketika ayah saya melihat kajian islami setelah sholat shubuh ditelevisi. Tidak tahu perkataan apa yang disampaikan ustadz itu sehingga bisa membuat mata ayah berlinangan air mata. ”ada apa yah?” tegurku. ”ayah sedih, karna ayah belum bisa menyempurnakan rukun islam yang kelima” jawab ayah. Aku paham maksud perkataan ayah, ayah ingin naik haji. ”Ya allah, dengarkanlah permintaan ayahku, mudahkanlah jalannya menuju tanah suci, dan jadikanlah dia tamu Mu di tanah suci mekkah ya allah.
Dua hari setelah kejadian ini, ayah dan ibu telah mufakat untuk membuka rekening tabungan haji. Dan ayah akan mencari uang tambahan dengan menjadi guru honorer, dan guru les, begitupun juga ibu. Ya allah, sayangilah kedua orang Tuaku seperti mereka menyayangiku, lindungilah mereka dari sesuatu yang buruk, dan berilah ayahku kesehatan yang baik diusia yang sudah renta ini. Amin.
•
Tanpa terasa 7 bulan telah berlalu. Ayah, hari ini kulihat engkau membaca buku tuntunan naik haji lagi, niatmu begitu kuat, dan yakinlah ayah, niat yang baik dijanjikan allah sebuah pahala.
”ayah”, tegurku. ”oh isah, ada apa?” “aisyah pergi kuliah dulu ya yah!”
Ayah menganggukan kepalanya, dan memberikan tangannya untuk disalam. ”hati-hati dijalan, belajar dengan baik-baik, agar masa depanmu cerah ”. Tarima kasih ya allah karna telah memberikan orangtua yang begitu perhatian terhadap diriku, dan selalu ingin memberikan yang terbaik untukku, bisikku dalam hati.
Dalam perjalanan menuju ke depan untuk menunggu kendaraan umum, saya berjumpa dengan nenek, yang biasanya menjaga saya dan adik ketika ayah dan ibu bekerja. Nenek baru dua bulan meninggalkan kami dikarenakan adik ayah sakit keras, maka nenek pergi untuk merawatnya. Karena senangnya berjumpa dengan nenek, saya lupa menceritakan niat ayah untuk naik haji.
Selesai kuliah, saya dan teman-teman mengikuti pengajian yang biasanya diadakan setiap hari jum’at bersama ustadzah. Berceramahlah ustadzah dalam acara tersebut :
Dalam Hadits riwayat Abu Musa ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya menjelang terjadi peristiwa kiamat terdapat beberapa hari di mana pada hari-hari itu ilmu akan diangkat, turun kebodohan dan banyak terjadi peristiwa pembunuhan.
dan Abdullah bin Amru bin Al `Ash r pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah tidak mengambil ilmu dengan cara mengambilnya dari manusia. Melainkan mengambilnya dengan mengambil para ulama, hingga ketika Allah tidak menyisakan seorang ulamapun, praktis manusia akan menjadi bodoh. Sehingga ketika ditanya, mereka memberi fatwa tidak berdasarkan ilmu. Akibatnya mereka sesat dan menyesatkan
selain itu, Abu Hurairah ra juga berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kiamat semakin dekat, ilmu diambil, muncul berbagai fitnah, sifat kikir merajalela dan banyak terjadi Al harj. Para shahabat bertanya: Apa itu Al harj? Rasulullah saw. menjawab: Yaitu pembunuhan
Sekarang terdapat banyak sekali kasus pembunuhan, misalnya, kasus ryan jombang , babe, dan masih banyak lagi. Bukankah ini merupakan pertanda kiamat sudah dekat? Oleh karena itu, marilah kita bertaubat dan lebih mendekatkan diri kepada allah agar dijaga dari perbuatan maksiat. Dan kerjakanlah rukun islam, yaitu sholat lima waktu, berpuasa, dan memberikan zakat bagi orang yang kurang mampu, dan pergi haji bagi orang yang mampu.
Naik haji itu sangat erat berkaitan dengan kekuatan niat, kerinduan dan tekad. Banyak kisah tentang orang yang tidak mampu secara finansial, tapi Allah mengundangnya ke Baitullah. Banyak juga diantara kita yang mampu secara finansial, tetapi tidak juga melakukannya. Adalah rahasia Allah menentukan apakah kita layak diundang olehNya atau tidak. jadi, tugas kita adalah menguatkan niat, kerinduan dan tekad tersebut agar Allah berkenan mengundang kita. Doa adalah cermin dari keinginan yang kuat. Kita meminta kepada Allah SWT karena Dia lah Yang Berwenang untuk mengundang seseorang ke Baitullah. Seberapa banyak keinginan kita pergi haji bisa dilihat dari doa kita, apakah kita pernah atau sering berdoa meminta kepada Allah untuk (pergi haji) ini atau tidak.
•
Hari ini ayah membawa kabar berita yang baik. Ayah diberitahu akan melakasanakan ibadah haji tahun depan yang berarti 2 bulan lagi. Terima kasih ya allah, yang telah memberi rizki kepada keluarga kami sehingga ayah bisa menunaikan ibadah haji.
Rasanya pikiranku segar sekali setelah sholat subuh, tapi nenek kenapa belum bangun juga untuk sholat shubuh. Kupukul dengan pelan tangan nenek, untuk mengerjakan sholat shubuh. Nenek langsung terbangun dan bangkit untuk mengambil wudhu, tetapi tiba-tiba saja nenek tumbang, dengan seketika aku berteriak dan membantunya berdiri keatas tempat tidur. ayah dan ibu langsung masuk kekamarku dan bertanya kenpa aku berteriak. aku lalu menjelaskan apa yang telah terjadi. Sebenarnya semenjak nenek pulang, badannya kelihatan kurus, dan kesehatannya memburuk. Ibu sudah berulang kali melarang nenek membantunya bekerja, tapi nenek tetap saja bekerja.
Kesehatan nenek semakin hari semakin bertambah buruk, oleh karena itu ayah dan ibu sepakat untuk membawa nenek kerumah sakit, walaupun nenek selalu menolak untuk diobati. Setelah pulang dari rumah sakit, wajah ayah dan ibu kelihatan sedih sekali. Kutanyakan penyakit apa yang sedang diderita nenek. Ternyata nenek menderita gangguan pada paru-parunya.sehingga harus dioperasi, dan biayanya mencapai belasan juta.
Karena hujan deras, ayah tidak bisa pergi untuk sholat kemesjid, dan akhirnya kami sholat berjamaah dirumah. Selesai sholat kami berdoa bersama-sama, meminta kesembuhan nenek. Setelah sholat aku masuk kamar, kulihat nenek sedang sholat dengan keadaan terbaring di tempat tidur. kudengar nenek berdoa, Ya Allah! Hidupkanlah aku selama hidup itu baik bagiku. Dan matikanlah aku, jika kematian itu baik bagiku. Tanpa kusadari air mataku berlinang mendengar suara nenek.”nenek jangan bicara seperti itu, tahukah nenek bahwa rasul pernah bersabda, ”Janganlah salah seorang dari kamu mengharap-harap kematian dan janganlah dia berdo`a untuk mati sebelum kematian itu datang sendiri padanya. Sesungguhnya apabila salah seorang dari kamu sudah mati maka terputuslah amalnya. Bagi seorang mukmin bertambahnya usia berarti suatu kebaikan”. Nenek menangis mendengar aku berkata seperti itu. ”nenek tidak mau menyusahkan kalian sehingga ayahmu tidak jadi berangkat haji karna biaya perasi nenek”, ujar nenek. ”nenek tidak boleh ngomong seperti itu, nenek masih punya tuhan, mintalah kepadanya kesembuhan. Rasul pernah bersabda, ”Seseorang dari kalian akan dikabulkan do`anya, sepanjang dia tidak buru-buru berkata: Aku sudah berdo`a, tetapi aku tidak dikabulkan”.
Mendengar hal itu nenek langsung menangis dan aku langsung memeluknya, dan menenangkan hatinya.
•
Hari ini ibu membujuk nenek agar mau dibawa kerumah sakit untuk dipastikan kapan waktunya dioperasi, tapi nenek tetap tidak mau. Karena capek membujuk nenek, ibu akhirnya berhenti membujuk nenek dan menunggu sampai ayah pulang untuk membantu membujuknya. Sore harinya ayah pulang dari kerja sebagai guru honorer, ibu langsung meminta ayah untuk membujuk nenek agar mau dibawa kerumah sakit.
”ibu, sampai kapan ibu mau menahan sakit seperti ini, kami tidak tega melihat ibu menderita menahan rasa sakit seperti ini”.
“ibu tidak apa-apa, ibu cuma perlu istirahat”.
“iya, tapi kata dokter penyakit ibu sudah parah dan perlu dioperasi, kalau tidak nanti semakin parah dan kami tidak mau melihat orang yang kami sayangi menderita tetapi kami tidak brbuat apa-apa”.
Nenek menangis mendengar perkataan ayah. “tapi ibu tidak mau gara-gara ibu kamu tidak jadi naik haji, ibu tahu kalau kamu itu Sangat ingin naik haji.”
”sudahlah bu, ini mungkin sudah takdir dari yang diatas, orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik "surga", maka allah kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya "jalan" yang sukar.
Jadi buat apa saya pergi haji jika masih ada orang didekat saya yang masih kesusahan, saya takut tuhan marah melihat hal ini dan perjalanan saya disana tidak tenang”.
Mendengar perkataan ayah akhirnya nenek mau dioperasi dan uang yang semula untuk naik haji ayah digunakan untuk operasi nenek.
•
Ternyata allah itu maha penyayang, buktinya berita hari ini, ribuan jemaah haji yang ada di tanah suci mengalami kelaparan, karena kelalaian pihak penyedia makanan. Dan allah menguji keimanan ayah dengan penyakit yang diderita nenek dengan mengorbankan keinginannya untuk naik haji. Saya jadi teringat perkataan hasan al-basri yaitu janganlah kamu membenci cobaan dan kesulitan yang terjadi, barangkali apa yang kamu benci itu justru terdapat keberuntunganmu sementara yang kamu sukai bisa jadi penyebab kehancuranmu.
Akhirnya ayah jadi naik haji dua tahun kemudian, dan tahukah anda bahwa ayah saya tidak pergi sendirian, melainkan bersama nenek saya mendapat warisan dari adik ayah yang meninggal. Inilah rahasia allah dibalik batalnya naik haji ayah dulu, pertama allah ingin tamunya di tanah suci beribadah dengan khusuk dan tenang tanpa gangguan seperti kelaparan, kedua allah tidak hanya mengundang ayah sebagai tamunya ditanah suci tetapi juga mengundang nenek sebagai tamunya, dengan nenek pergi haji bersama ayah, ayah bisa menjaga nenek ditanah suci dibandingkan nenek pergi dengan orang lain. Seperti yang telah dikatakan tadi, bahwa janganlah kita membenci cobaan dan kesulitan yang terjadi, barangkali apa yang kamu benci itu justru terdapat keberuntunganmu sementara sesuatu yang kamu sukai bisa jadi penyebab kehancuranmu.
Yuni Asmidar
091301062
